Sebelum membahas tentang Cara Memuaskan Istri Di Ranjang, ada baiknya Anda membaca hal ini terlebih dahulu.
Definisi Istri
Dari berbagai sumber, istri banyak didefinisikan dengan kalimat berbeda, namun artinya sendiri bisa dikatakan sama.
Misalnya definisi dari
KBBI atau Kamus Besar Bahasa Indonesia yang menyatakan sebagai berikut:
istri/is·tri/ n 1 wanita (perempuan) yg telah menikah atau yg bersuami; 2 wanita yg dinikahi: almarhum meninggalkan seorang — dan dua orang anak;
Selain itu, pendapat lain dari
Wikipedia.org menyatakan istri sebagai berikut:
Istri (Sanskerta: strī yang artinya adalah “wanita” atau “perempuan”) adalah salah seorang pelaku pernikahan yang berjenis kelamin wanita. Seorang wanita biasanya menikah dengan seorang pria dalam suatu upacara pernikahan sebelum diresmikan statusnya sebagai seorang istri dan pasangannya sebagai seorang suami. Dalam berbagai agama biasanya seorang wanita hanya boleh menikah dengan satu pria.
Dari kedua pernyataan yang saling berbeda di atas, tetap saja keduanya memilki pengertian yang sama dalam mendefinisikan istri. Jadi secara garis besar, pengertian istri merupakan seorang wanita yang telah dinikahi secara sah oleh pria, sehingga pria tersebut berhak memilikinya secara lahir maupun batin.
Memuaskan Istri sebagai Wanita Halal yang Telah Dinikahi
Bagi seorang pria, Memuaskan Istri sebagai Wanita Halal yang Telah Dinikahinya merupakan suatu bentuk kewajiban. Kewajiban Memuaskan istri tersebut bukan hanya pemuasan secara lahir (dalam bentuk fisik. Misal: harta dan materi), namun istri juga harus dipuasakan secara batin (misalnya dalam hubungan cinta).
Dalam pandangan Islam, pria wajib memuaskan istrinya sebagaimana kewajiban istrinya untuk memuaskannya. Hal ini dikemukakan dalam dalil Alqur’an Q.S. Al-Baqarah: 228 yang artinya:
“ Sang istri memiliki hak (yang harus dipenuhi suami) sebagaimana kewajiban yang harus dia penuhi untuk suaminya, dengan baik (dalam batas wajar).”
Sebagaimana suami menginginkan mendapatkan kepuasan ketika melakukan hubungan badan dengan istrinya, demikian pula istri. Dia memiliki hak untuk mendapatkan kepuasan yang sama sebagaimana suaminya. Oleh karena itu, masing-masing memiliki hak dan kewajiban mereka seimbang. Batasannya adalah bil ma’ruf (dalam batas wajar). Dan batasan ini dikembalikan menurut anggapan umumnya masyarakat.
Setiap Pasutri pasti menginginkan hubungan percintaan mereka yang romantis dan penuh gairah. Istimewanya, agama Islam memberikan aturan yang bisa dan tidak bisa dilakukan ketika memuaskan istri di ranjang. Seperti yang memperbolehkan melakukan foreplay sebelum bersenggama, dan larangan melakukan seks secara anal (atau bersenggama melaui lubang anus).
Sebenarnya Islam memberikan aturan seperti itu, pasti memiliki makna yang sangat dalam, sehingga dampak buruk akibat seks yang tidak wajar bisa dihindari.
Dengan semakin mengetahui aturan-aturan Islam ini, hubungan intim dengan sang istri semakin mesra dan tidak sampai melanggar yang Allah larang, yang diinginkan hanyalah ridho Allah.
Cara Memuaskan Istri di Ranjang Menurut Islam
Pada dasarnya, pria dan wanita memiliki pemikiran yang sama dalam urusan hubungan seksual mereka, yaitu sama-sama menginginkan kepuasan ketika bercinta. Namun, dibandingkan dengan pria, terkadang wanita lebih jarang terpuaskan.
Beberapa faktor bisa mempengaruhi hal ini. Salah satu dari faktor itu adalah karena si suami tidak tahu atau bahkan sama sekali tidak mengerti tentang Cara Memuaskan Istri di Ranjang. Padahal, dalam berhubungan badan, kepuasan kedua belah pihak merupakan hal yang sangat penting. Apalagi hal ini bisa mempengaruhi keharmonisan rumah tangga mereka nantinya.
Faktor lainnya datang dari si istri itu sendiri yang memang bawaannya sulit mendapatkan kepuasan (Kondisi ini disebut Frigid ). Banyak wanita yang tidak mengenal dirinya dan juga tidak mengetahui apa yang dibutuhkan dirinya agar bisa cepat terangsang. Meskipun si suami sudah melakukan cara dan tips jitu memuaskan istri di ranjang, namun hal itu dirasa percuma saja. Hal semacam ini yang kemudian menyebabkan suami kesulitan untuk memuaskan istri di ranjang.
Dalam dunia seksual, kita mengetahui istilah orgasme. Orgasme merupakan puncak atau klimaks dari aktifitas seksual dimana tubuh kita akan merasakan suatu sensasi kenikmatan yang tiada tara. Orgasme yang dialami oleh setiap orang dengan orang lain berbeda beda. Dengan kata lain, kita tidak bisa memprediksi secara pasti kapan pasangan akan mengalami sensasi kepuasan tersebut.
Melakukan hubungan seksual dengan istri tidak harus dilakukan berlama-lama. Indikasi bahwa hubungan seksual itu harus segera dihentikan adalah ketika si istri sudah mencapai orgasmenya. Jika si istri telah mendapatkan orgasmenya, hal tersebut menandakan bahwa si suami harus segera menyelesaikan permainannya memuaskan istri di ranjang dengan menyusul mendapatkan orgasmenya.
Selama si istri tidaklah memilki permasalahan dengan frigid (sulit mendapatkan kepuasan ketika bercinta), maka semua suami pasti bisa memuaskan istri di ranjang mereka. Lalu bagaimana cara memuaskan istri di ranjang menurut Islam? Berikut cara untuk memuaskan istri di ranjang saat bercinta menurut ajaran islam yang benar:
Memuaskan istri dengan Foreplay (Percumbuan)
Foreplay atau percumbuan sebelum sampai ke hubungan kelamin merupakan hal yang perlu diperhatikan bagi pria dalam upayanya memuaskan istri di ranjang. Sering kali banyak pihak laki-laki yang mengabaikan hal ini ketika bercinta dengan istri mereka. Bagi mereka yang diinginkan hanya melepas syahwat dan nafsu yang terbendung. Hal ini menyebabkan upaya memuaskan istri di ranjang jadi percuma.
Maka dari itu, lakukanlah foreplay sebelum masuk ke tahap hubungan kelamin. Apakah haram melakukannya? Tidak..
Ibnu Qudamah rahimahullah:
”Dianjurkan (disunahkan) agar seorang suami mencumbu istrinya sebelum melakukan jima’ supaya bangkit syahwat istrinya, dan dia mendapatkan kenikmatan seperti yang dirasakan suaminya.”
Dan telah diriwayatkan dari ‘Umar bin ‘Abdul ‘Aziz rahimahullah bahwasanya dia berkata:
“Janganlah kamu menjima’ istrimu, kecuali dia (istrimu) telah mendapatkan syahwat seperti yang engkau dapatkan, supaya engkau tidak mendahului dia menyelesaikan jima’nya (maksudnya engkau mendapatkan kenikmatan sedangkan istrimu tidak).”
Yang termasuk dalam percumbuan ialah: berciuman, memainkan dada, dan bersentuhan kulit dengan kulit.
Memainkan vagina si istri dan larangan meyetubuhi anus dan ketika sedang menstruasi
Boleh bagi setiap suami istri untuk bersenang-senang dengan seluruh anggota badan pasangan nya dan juga memandang serta menyentuhnya walaupun itu kemaluannya, kecuali anus dan ketika dia sedang menstruasi atau haid.
Dengan memainkan vagina istri, bisa membuatnya semakin terangsang. Bahkan dalam beberapa kasus, istri bisa mengalami orgasme ketika si suami melakukan hal ini. Dengan kata lain, mayoritas daerah sensitif wanita berada di kelaminnya termasuk klitoris.
Klitoris sendiri pada umumnya merupakan bagian yang paling sensitif pada wanita. Dengan memainkannya, maka si istri akan lebih terangsang sehingga dia akan melanjutkan ke tahap selanjutnya dengan penuh gairah.
Namun suami diharamkan untuk menyetubuhi istrinya melalui anus atau yang biasa disebut dengan seks anal. Itu karena anus atau dubur atau anal merupakan tempat keluarnya kotoran.
Seperti yang diriwayatkan dalam Musnad Ahmad, Sunan At-Tirmidzi, dan Sunan Abi Daud yang menyebutkan bahwa Nabi SAW bersabda,
“Siapa yang mendatangi (menyetubuhi) wanita haid atau menyetubuhinya di dubur atau mendatangi dukun/paranormal lalu membenarkannya, sungguh, ia telah berlepas diri dari apa yang telah diturunkan kepada Muhammad SAW.”
Di antara ilat/sebab larangan dari menyetubuhi di dubur yang dikemukakan para ulama adalah karena bertemunya anggota tubuh dengan najis al-Mughalazhah (berat). Para ulama berkata: “Sesungguhnya Allah mengharamkan dalam kitab-Nya yang muhkam menyetubuhi wanita di kemaluan tatkala haid dikarenakan kotoran yang muncul ketika itu, karena itu, lebih pantas lagi untuk diharamkan menyetubuhi wanita di duburnya yang mana dubur itu merupakan tempat kotoran di setiap waktu.”
Para ulama telah menyebutkan bahwa menyentuh benda najis tanpa ada kebutuhan merupakan perkara terlarang. Karena itu, kami katakan kepada si penanya:
“Sesungguhnya memasukkan anggota badan ini (kemaluan) tujuannya adalah mendapatkan kenikmatan dan melampiaskan syahwat secara tabiat dan syariat, tatkala memasukkannya ke tempat itu (anus) terlarang, maka lebih pantas lagi untuk melarang memasukkan selainnya (selain kemaluan) yang asalnya tidak ada manfaat dalam memasukkannya. Bahkan, bisa jadi memasukkannya membahayakan tempat yang dimasukinya.”
Santai, nikmati dan jangan terlalu berusaha membuat istri orgasme
Meskipun pria dan wanita sama-sama menginginkan kepuasan tetapi cara pandang mereka berbeda dalam hal orgasme. Bagi pria kepuasan seks berarti orgasme dan ejakulasi, tapi bagi wanita kepuasan seks tidak selalu orgasme. Bagi wanita, hubungan seks itu sendiri jauh lebih menyenangkan daripada orgasme.
Pada umumnya, pria ingin disebut perkasa dengan membuat istrinya berorgasme berulang kali. Hal ini membuat suami lebih berusaha keras secara intensif agar istrinya bisa mencapai orgasme berulang kali. Hal ini tidak benar, karena orgasme istri tergantung dari dirinya sendiri.
Suami yang terlalu berusaha untuk membuat istrinya orgasme, bisa-bisa menimbulkan konflik batin dari kedua belah pihak. Suami akan merasa tertekan karena tidak bisa memuaskan istrinya. Dan si istri akan lebih sulit berorgasme karena merasa bersalah pada suaminya.
Untuk itu lakukanlah dengan santai dan nikmati permainannya. Hilangkan sejenak semua pikiran tentang permasalahan yang terjadi yang bisa menyebabkan gairah seksual istri menurun. Berikanlah pujian dan candaan-candaan nakal untuk memancing libido istri semakin meningkat.
Dengan melakukan hal tersebut, hormon istri akan memuncak yang menyebabkan gairah seksualnya meningkat, sehingga lebih mudah membuatnya terpuaskan. Pada saat itulah upaya memuaskan istri di ranjang berjalan dengan baik.
Setelah permainan selesai
Membuat istri puas tidak hanya dengan memuaskan istri di ranjang. Pria umumnya menarik diri dan ingin sendiri setelah mengalami orgasme. Ini normal terjadi, tetapi alangkah baiknya jika anda jangan langsung tidur atau meninggalkan istri begitu saja. Beri dia waktu menstabilkan diri, dan beri dia kecupan mesra sebagai tanda sayang anda kepada dirinya.
Pasca orgasme adalah fase yang penting untuk meningkatkan keintiman bersama. Istri akan semakin puas jika selama fase tersebut dirinya dipeluk dan mendapat ciuman-ciuman kecil sebagai tanda sayang suami kepada dirinya.
Jadi demikianlah artikel tentang Cara Memuaskan Istri di Ranjang yang benar berdasarkan syari’at Islam. Semoga Artikel Cara Memuaskan Istri Di Ranjang – Inilah Yang Harus Pria Ketahui!! bisa menjadi referensi yang bermanfaat untuk kehidupan seks Anda dan pasangan Anda.